Vegetarian Corner

Save the world, be Vegetarian.

Protein Sayur Turunkan Tekanan Darah

Posted by jhonwu on September 19, 2010

Penulis : Ikarowina Tarigan

PASTIKAN Anda menambah asupan sayur dalam kehidupan sehari-hari. Cara sederhana ini bisa menghindarkan Anda dari hipertensi. Pernyataan ini didukung oleh sebuah studi dari Feinberg School of Medicine, Northwestern University di Chicago yang menemukan, salah satu dari asam amino yaitu glutamic acid, yang paling umum dijumpai dalam protein sayuran, ternyata bisa menurunkan tekanan darah.

Menurut para peneliti, penemuan ini membantu menjelaskan secara lebih detail mengapa DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) diet turut berperan dalam menurunkan tekanan darah. Diet DASH kaya sayur, whole grain, dan kedelai yang merupakan makanan yang kaya protein sayuran.

Asam amino merupakan bahan pembangun protein, dan glutamic acid merupakan asam amino yang paling banyak ditemukan dalam studi. Jenis asam amino ini terdata sebanyak 23% dari jumlah protein, pada mereka yang banyak makan sayuran, dan sebanyak 18% dari total protein pada mereka yang banyak makan daging.

Cara kerja protein sayur

Dalam studi ini, para peneliti menganalisis data dari 4,680 partisipan berusia setengah baya yang turut ambil bagian dalam studi internasional mengenai dampak nutrisi dalam diet terhadap tekanan darah tinggi. Partisipan ini ada yang berasal dari Amerika Serikat, Inggris, China, dan Jepang.

Dalam hasil studi yang dipublikasikan di Circulation: Journal of the American Heart Association ini dinyatakan, jumlah asupan glutamic acid yang lebih tinggi 5% dari persentase total protein dalam diet bisa menurunkan tekanan darah. Tekanan darah sistolik (tekanan darah yang dibaca bagian atas) turun rata-rata 1.5-3.0 poin dan tekanan darah diastolik (angka yang berada di bawah saat melihat tekanan darah) turun hingga 1.0-1.6. poin.

Penurunan sedikit tapi efeknya besar

Meskipun jumlah penurunan yang disebabkan oleh protein sayur ini relatif kecil, tapi, menurut peneliti, akan mendatangkan dampak positif yang besar bagi mereka yang menderita hipertensi.”Penurunan tekanan darah sistolik hingga 2 poin diperkirakan bisa menurunkan angka kematian akibat stroke hingga 6% dan mengurangi angka kematian akibat penyakit jantung koroner hingga 4%,” tutur peneliti Jeremiah Stamler, MD, seperti dikutp situs webmd.

Berdasarkan perkiraan American Heart Association, penurunan angka kematian akibat stroke sebesar 6% setara dengan menyelamatkan 8.600 orang dan penurunan angka kematian akibat penyakit jantung sebesar 4% setara dengan menyelamatkan 17.800 orang per tahun.

Hasil ini, menurut Stamler, hanya berkaitan dengan glutamic acid dari diet dan tidak meneliti mengenai dampak suplemen glutamic acid.

sumber

Posted in Artikel | Tagged: , , | Leave a Comment »

Laju kerusakan hutan Indonesia mencapai 1,1 juta hektar per tahun

Posted by jhonwu on November 28, 2009

BANJARMASIN, KOMPAS.com – Laju kerusakan hutan Indonesia mencapai 1,1 juta hektar per tahun.

“Sementara kemampuan pemerintah melakukan rehabilitasi hanya 500 ribu hektare per tahun,” kata Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta di Banjarmasin, Jumat (27/11).

Kondisi tersebut, dikhawatirkan akan mempercepat dampak pemanasan global yang mengancam kehancuran alam di Indonesia maupun dunia.

Hatta mengatakan, saat ini suhu dunia naik hingga empat derajat, akibatnya permukaan laut naik hingga 80 sentimeter.

Bila kondisi ini dibiarkan berlangsung, maka sebanyak 30-40 juta penduduk Indonesia terancam menjadi korban dampak pemanasan global diantaranya banjir, bencana alam dan dampak lainnya.

“Untuk itu kami meminta seluruh warga Indonesia melakukan penanaman pohon, minimal satu orang satu pohon untuk menahan laju pemanasan global tersebut,” katanya.

Kementerian Lingkungan Hidup juga telah melakukan koordinasi dengan kementerian lainnya untuk melakukan perbaikan lingkungan dalam segala segi, baik menteri kehutanan, pertambangan, kelautan dan perkebunan.

Untuk melakukan koordinasi, dia bersama stafnya harus rela mendatangi satu per satu lembaga kementerian terkait, agar bisa mendapatkan dukungan penuh dalam perbaikan lingkungan.

“Kadang teman-teman menteri egonya juga tinggi, sehingga saya harus rela mendatangi satu persatu,” katanya.

Sementara itu, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan yang juga melakuakan kunjungan kerja ke Banjarmasin, mengatakan, untuk menahan laju kerusakan hutan tersebut pihaknya telah memperketat izin penebangan pohon baik untuk industri, pertambangan maupun perkebunan.

“Masa depan Indonesia bukan kepada harga kayunya, tetapi pada hutannya yang hijau sehingga bisa untuk wisata alam sekaligus paru-paru dunia,” katanya.

Rehabilitasi hutan menjadi prioritas dalam program seratus hari kerja Menhut. Untuk menjalankan program itu, pada 2009 ini pemerintah menyiapkan dana reboisasi (DR) sebesar Rp 2 triliun dan 2010 menjadi Rp 2,6 triliun.

Dana tersebut, akan terus ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang. Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan industri kayu, akan diambilkan kayu dari hutan tanaman rakyat.

Menurut Menhut, yang menjadi persoalan saat ini adalah banyak kawasan hutan yang telah beralih menjadi pertambangan dan perkebunan, padahal izin pinjam pakai atau izin pelepasan kawasan hutan belum diberikan.

Di Kalimantan Selatan, jumlahnya mencapai ratusan ribu hektar, sedangkan di Kalimantan Tengah mencapai jutaan hektare, begitu juga di Sumatra juga tidak kalah banyaknya.

“Persoalan-persoalan tersebut harus diselesaikan satu persatu, karena jumlahnya terlalu banyak,” katanya.

Sumber

Posted in Global Warming | Tagged: , | 1 Comment »

Siapa Bilang Vegetarian Itu Susah?

Posted by jhonwu on November 23, 2009

Oleh : Jenny Jusuf

Menjadi vegetarian adalah sesuatu yang tidak pernah terlintas di benak saya sama sekali. Saya cukup sering membaca berbagai tulisan dan artikel tentang vegetarian, dan pernah pula tergoda menjajal berpuasa daging ketika mendengar Oprah Winfrey menjadi vegetarian, namun semua itu hanya sebatas mampir di otak. Berkelebat sekilas dan lenyap tanpa bekas.

Sebagai pelahap sejati ayam bakar, empal goreng, bistik, gulai otak, hamburger, dan segala jenis makanan berdaging lain, saya menjadikan daging menu utama dalam hidangan sehari-hari. Saya bahkan sanggup menyantap menu yang sama selama berhari-hari, selama racikan bumbunya pas dan sesuai dengan lidah saya, dan yang terpenting, berdaging.

Perkenalan saya yang pertama dengan makanan tanpa daging terjadi kira-kira sepuluh bulan yang lalu, ketika saya menjalin pertemanan dengan dua vegetarian sejati. Yang satu sudah menjadi vegetarian selama tiga tahun, sedangkan satunya lagi sudah menjadi herbivora selama delapanbelas tahun. Rekor yang terdengar mengerikan buat saya, namun toh saya salut dengan konsistensi keduanya.

Kunjungan yang cukup sering membuat saya tergoda mencicip aneka hidangan yang tersaji di meja makan mereka. Saya masih tidak bisa membayangkan rasanya makan tanpa daging, namun setelah dicicipi, rasanya tidak seburuk yang saya duga. Ketika bepergian bersama, saya ikut memilih menu tanpa daging untuk menghormati mereka. Ternyata, saya menikmatinya. Lambat laun, saya mulai terbiasa.

Saya tidak lagi berfoya-foya menyantap daging. Dalam seminggu, saya membiasakan diri untuk berpuasa daging selama dua hari. Setelah beberapa bulan, saya mampu berpuasa daging selama empat hari. Saya pun mulai merasakan nikmatnya berpantang daging. Tubuh menjadi jauh lebih sehat, terasa ringan, dan tidak rentan penyakit. Sejak kecil, saya mudah terserang penyakit dan terbiasa mengkonsumsi berbagai jenis antibiotik sejak berusia dua tahun. Kebiasaan itu terbawa hingga saya dewasa dan menjadikan saya tergantung dengan obat-obatan. Sejak menekunimeditasi dan mengurangi konsumsi daging, kondisi tubuh saya berangsur-angsur mengalami perubahan. Read the rest of this entry »

Posted in Artikel | Tagged: , , | Leave a Comment »

SIOMAY VEGETARIAN

Posted by jhonwu on March 8, 2009

Bahan Kulit :
1bks Kulit Pangsit

Bahan Isi :
1ons Kaki Jamur (rendam hingga mekar)
2btg Wortel (potong kotak kecil-kecil)
1/2bh Bengkoang (potong kotak kecil-kecil)
1/2lbr Kulit Tahu Kering (goreng lalu haluskan)
2btr Telur
3sdm Susu Bubuk
10sdm Tepung Kanji

Bumbu :
1sdt Merica
2sdm Gula
1sdt Garam
2sdt Mokucin
1sdm Minyak Wijen
5sdt Kecap Asin

Caranya :

  1. Kaki jamur yang sudah mekar dicuci bersih, lalu rebus hingga agak lunak, peras & haluskan
  2. Campur semua bahan isi & bumbu, aduk hingga rata
  3. Siapkan kulit pangsit, isi tengahnya dengan adonan di atas, padatkan sambil ditekuk seperti mangkok
  4. Kukus siomay hingga matang

Sumber

Posted in resep | 9 Comments »

Makan Sedikit Daging Pangkas Separuh Biaya Iklim

Posted by jhonwu on February 27, 2009

– Dari 40 Miliar Dolar menjadi 20 Miliar Dolar Pengurangan Biaya dari Total Biaya untuk Mengatasi Perubahan Iklim

10 Feb 2009 oleh Jim Giles

Memangkas konsumsi burger daging sapi dan babi asap dapat mengurangi biaya melawan perubahan iklim sebesar 20 miliar dolar. Itu merupakan kesimpulan yang diperoleh dari sebuah penelitian yang menjumlahkan total biaya ekonomi dari diet daging.

Para peneliti yang terlibat menyebutkan bahwa mengurangi asupan daging sapi dan babi akan membuka penyerap karbon baru, karena vegetasi akan tumbuh subur di tanah-tanah peternakan yang tidak terpakai lagi.

Model tersebut memperhitungkan tanah peternakan yang digunakan untuk menanam makanan tambahan setelah daging tidak lagi diproduksi, tetapi hal itu pun hanya membutuhkan area yang lebih kecil, sehingga sisa areanya akan diabaikan. Berjuta-juta ton metana, sebuah gas rumah kaca yang kuat, juga tak akan terlepas setiap tahun karena berkurangnya emisi dari peternakan.

Dampak ini akan mengurangi kebutuhan akan teknologi penghemat karbon yang mahal, seperti pembangkit tenaga listrik yang bersih, sehingga menghemat jumlah uang yang sangat besar, ungkap Elke Stehfest dari Badan Asesmen Lingkungan Belanda dan para kolega.

Gas dari Saluran Pencernaan Hewan

Para ahli iklim telah mengingatkan akan tingginya biaya karbon dari daging selama beberapa tahun. Daging sapi terutama sangat buruk. Metana, sebuah gas rumah kaca yang kuat, dilepaskan dari saluran pencernaan sapi dan lewat kotoran hewan saat kotoran itu membusuk. Selanjutnya, untuk memproduksi satu kilogram daging sapi (2,2 pon), para peternak juga harus memberi makan seekor sapi 15 kg biji-bijian dan 30 kg pakan ternak. Biji-bijian membutuhkan pupuk, yang membutuhkan energi sangat besar untuk memproduksinya. Read the rest of this entry »

Posted in Global Warming | Tagged: , , | Leave a Comment »

10 Gejala Pemanasan Global

Posted by jhonwu on February 26, 2009

Ada yang bilang pemanasan global itu hanya khayalan para pecinta lingkungan. Ada yang bilang itu sudah takdir. Ilmuwan juga masih pro dan kontra soal itu. Yang pasti, fenomena alam itu bisa dirasakan dalam 10 kejadian berikut ini. Dan yang pasti ini bukan imajinasi belaka, sebab kita sudah mengalaminya.

  • Kebakaran hutan besar-besaran

Bukan hanya di Indonesia, sejumlah hutan di Amerika Serikat juga ikut terbakar ludes. Dalam beberapa dekade ini, kebakaran hutan meluluhlantakan lebih banyak area dalam tempo yang lebih lama juga. Ilmuwan mengaitkan kebakaran yang merajalela ini dengan temperatur yang kian panas dan salju yang meleleh lebih cepat. Musim semi datang lebih awal sehingga salju meleleh lebih awal juga. Area hutan lebih kering dari biasanya dan lebih mudah terbakar.

  • Situs purbakala cepat rusak

Akibat alam yang tak bersahabat, sejumlah kuil, situs bersejarah, candi dan artefak lain lebih cepat rusak dibandingkan beberapa waktu silam. banjir, suhu yang ekstrim dan pasang laut menyebabkan itu semua. Situs bersejarah berusia 600 tahun di Thailand, Sukhotai, sudah rusak akibat banjir besar belum lama ini.

  • Ketinggian gunung berkurang

Tanpa disadari banyak orang, pegunungan Alpen mengalami penyusutan ketinggian. Ini diakibatkan melelehnya es di puncaknya. Selama ratusan tahun, bobot lapisan es telah mendorong permukaan bumi akibat tekanannya. Saat lapisan es meleleh, bobot ini terangkat dan permukaan perlahan terangkat kembali. Read the rest of this entry »

Posted in Global Warming | Tagged: , | 1 Comment »

Cokelat Hitam Cegah Kerusakan Jantung

Posted by jhonwu on February 18, 2009

Lagi-lagi penggemar coklat mendapat kabar baik. Mengunyah satu keping kotak coklat hitam sehari mampu mencegah kerusakan jantung, demikian menurut ilmuwan Italia. Tapi itu khusus coklat hitam saja, bukan coklat yang sudah bercampur susu. Cukup 6,7 gram coklat sehari, sudah merupakan takaran ideal mencegah gangguan jantung, demikian menurut studi yang diadakan Proyek Moli-san, salah satu studi terbesar yang pernah diadakan di Eropa.

Flavonoid

Kerusakan kronis jaringan di sistem sirkulasi sangat berisiko memicu penyakit kardiovaskular seperti stroke. Salah satu penanda kerusakan di dalam darah adalah protein C-reaktif. Studi ini menemukan bahwa ada hubungan antara asupan coklat hitam dengan kandungan protein ini dalam darah sebanyak 4.849 subjek relawan yang sehat dan bebas dari faktor risiko ( kolesterol tinggi, tekanan darah dan parameter lain).  Temuan anyar ini telah dipublikasikan di Journal of Nutrition.

“Kami mulai dari hipotesa bahwa kandungan antioksidan dalam biji kokoa cukup tinggi, terutama flavonoid dan jenis polifenol. Bisa jadi hal ini menguntungkan bagi penderita kerusakan,” ujar  Romina di Giuseppe, pimpinan studi tersebut.
Ternyata hasilnya cukup mendukung. Orang yang banyak mengonsumsi coklat hitam akan mengalami penurunan protein C-reaktif dalam darahnya. Dengan kata lain, coklat bisa mengurangi kerusakan.

sumber

Posted in Artikel | 3 Comments »

Mau Hemat Energi? Jadilah Vegetarian!

Posted by jhonwu on February 11, 2009

Krisis energi dan pangan merebak ke seantero muka bumi. Ingin hemat energi? Salah satunya dalah dengan menjadi vegetarian atau setidaknya kurangi sumber makanan hewani. Apa pasal? Sebab ternyata bahan makanan hewani membutuhkan lebih banyak konsumsi energi dalam produksi dan suplainya dibanding makanan nabati.

Saat ini 19$ konsumsi energi di Amerika Serikat (AS) digunakan untuk memproduksi dan menyuplai makanan, begitu ungkap David Pimentel dan koleganya di Cornell University dalam jurnal Human Ecology. Produk pangan hewani dan junk food memerlukan lebih banyak energi dalam produksinya dibanding dengan sayuran, buah dan beras. Untuk membuat satu tangkup hamburger saja membutuhkan setidaknya 1.300 galon air, demikian menurut U.S. Geological Survey. Studi yang dilakukan ilmuwan asal University of Chicago, Gidon Eshel dan Pamela Martin mengatakan bahwa menjadi vegetarian sangat efektif dalam menghemat energi. Read the rest of this entry »

Posted in Global Warming | Tagged: , | Leave a Comment »

Banjir dan Kebangkrutan Air

Posted by jhonwu on February 11, 2009

Rabu, 4 Februari 2009 | 20:41 WIB, Kompas

Oleh Ninok Leksono

Hari-hari ini, salah satu berita yang menonjol adalah bencana banjir. Bengawan Solo yang meluap merendam kota-kota yang dilaluinya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Inilah fenomena yang sebenarnya telah ada bersama kita sejak bertahun-tahun silam.

Dari pengalaman ini, salah satu hal yang melegakan adalah bahwa sebenarnya musim masih berjalan normal-normal saja, ditandai oleh meningkatnya curah hujan pada bulan Januari dan Februari. Yang bisa dicermati lebih lanjut mungkin intensitas hujan itu sendiri, yang diyakini terkait dengan munculnya gejala perubahan iklim akibat pemanasan global.

Pengalaman manusia dengan air secara umum bisa dibagi dalam dua ekstrem. Yang pertama adalah masa kerepotan karena dihantam oleh air dalam jumlah besar, apakah itu dalam wujud air bah, banjir besar, atau hantaman gelombang besar tsunami seperti yang terjadi di Aceh akhir tahun 2004. Yang kedua adalah masa kesusahan akibat kelangkaan air, seperti saat muncul gejala El Nino tahun 1982 yang menyebabkan musim kemarau panjang.

Ke depan, kedua ekstrem itu pula yang akan terus mewarnai kehidupan di Bumi. Di satu sisi, manusia akan mendapat kelebihan air akibat pemanasan global yang akan melelehkan es di kutub dan di puncak gunung. Laporan terakhir menyebutkan, sebagian selimut es di Pegunungan Himalaya dan Tibet akan lenyap pada tahun 2100 dengan tingkat pelelehan yang ada sekarang ini, dan itu akan memberi air bagi 2 miliar penduduk dunia. Read the rest of this entry »

Posted in Global Warming | Tagged: , , | Leave a Comment »

Papan iklan pertama di dunia dengan tenaga matahari dan angin di New York

Posted by jhonwu on January 30, 2009

papan-iklan

Satu lagi papan iklan (billboard) menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungan.Sebuah papan iklan di Times Square, New York akan dibuat dan menjadikannya sebuah papan iklan pertama di dunia yang menggunakan sumber tenaga dari sinar matahari dan angin.

Papan iklan seharga US$ 3.000.000 dan berat 15.875 kg ini akan berdiri diatas gedung Times Squares.
Untuk sumber tenaganya sendiri, papan iklan ini menggunakan 16 turbin angin dan 64 panel surya yang menghasilkan sumber listrik sekitar 22 kilowatts.
Papan iklan ini sendiri mulai dibangun dan rencananya akan mulai dioperasikan pada tanggal 4 Desember 2008.
Siapa yang menjadi pelanggan pertama mereka?? adalah perusahan eletronik yang terkenal dengan mesin fotocopynya yaitu RICOH.

Sumber : http://www.ecofriend.org/entry/eco-g…-times-square/

Posted in Global Warming | Tagged: , , | Leave a Comment »