Penulis : Ikarowina Tarigan
PASTIKAN Anda menambah asupan sayur dalam kehidupan sehari-hari. Cara sederhana ini bisa menghindarkan Anda dari hipertensi. Pernyataan ini didukung oleh sebuah studi dari Feinberg School of Medicine, Northwestern University di Chicago yang menemukan, salah satu dari asam amino yaitu glutamic acid, yang paling umum dijumpai dalam protein sayuran, ternyata bisa menurunkan tekanan darah.
Menurut para peneliti, penemuan ini membantu menjelaskan secara lebih detail mengapa DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) diet turut berperan dalam menurunkan tekanan darah. Diet DASH kaya sayur, whole grain, dan kedelai yang merupakan makanan yang kaya protein sayuran.
Asam amino merupakan bahan pembangun protein, dan glutamic acid merupakan asam amino yang paling banyak ditemukan dalam studi. Jenis asam amino ini terdata sebanyak 23% dari jumlah protein, pada mereka yang banyak makan sayuran, dan sebanyak 18% dari total protein pada mereka yang banyak makan daging.
Cara kerja protein sayur
Dalam studi ini, para peneliti menganalisis data dari 4,680 partisipan berusia setengah baya yang turut ambil bagian dalam studi internasional mengenai dampak nutrisi dalam diet terhadap tekanan darah tinggi. Partisipan ini ada yang berasal dari Amerika Serikat, Inggris, China, dan Jepang.
Dalam hasil studi yang dipublikasikan di Circulation: Journal of the American Heart Association ini dinyatakan, jumlah asupan glutamic acid yang lebih tinggi 5% dari persentase total protein dalam diet bisa menurunkan tekanan darah. Tekanan darah sistolik (tekanan darah yang dibaca bagian atas) turun rata-rata 1.5-3.0 poin dan tekanan darah diastolik (angka yang berada di bawah saat melihat tekanan darah) turun hingga 1.0-1.6. poin.
Penurunan sedikit tapi efeknya besar
Meskipun jumlah penurunan yang disebabkan oleh protein sayur ini relatif kecil, tapi, menurut peneliti, akan mendatangkan dampak positif yang besar bagi mereka yang menderita hipertensi.”Penurunan tekanan darah sistolik hingga 2 poin diperkirakan bisa menurunkan angka kematian akibat stroke hingga 6% dan mengurangi angka kematian akibat penyakit jantung koroner hingga 4%,” tutur peneliti Jeremiah Stamler, MD, seperti dikutp situs webmd.
Berdasarkan perkiraan American Heart Association, penurunan angka kematian akibat stroke sebesar 6% setara dengan menyelamatkan 8.600 orang dan penurunan angka kematian akibat penyakit jantung sebesar 4% setara dengan menyelamatkan 17.800 orang per tahun.
Hasil ini, menurut Stamler, hanya berkaitan dengan glutamic acid dari diet dan tidak meneliti mengenai dampak suplemen glutamic acid.